BERANI BERUBAH: Bus Physical Distancing, Inovasi Bertahan saat Pandemi Covid-19


 Periode PSBB jadi musibah untuk banyak kelompok warga. Apa lagi waktu pariwisata pada akhirnya tidak dapat bekerja, automatis semua bidang yang terkait dengannya stop bergerak. Begitupun dengan perusahaan bis, baik antar-kota atau pariwisata.

memenuhi gizi seimbang dengan panduan piring makan

Kalut, bingung, pusing, semuanya dirasa oleh Direktur Putra Mulya Sejahtera, Glen Adiprana Widodo dan Direktur PT Suryaputra Karunia, Budi Sumadihardja. Ke-2 nya harus Berani Berbeda supaya usahanya bisa kembali lagi bekerja semaksimal kemungkinan.


"Dampak wabah corona ini hebat sekali, ya apa lagi buat perusahaan bis. Ini hebat sekali. Penumpang kita ini menyusut kurang lebih 60 sampai 70 %," papar Glen ke Team Berani Berbeda.


Karenanya, Glen yang mempunyai usaha bis antar-kota membuat dobrakan baru, yaitu dengan membuat bis physical distancing. Bangku bis dibikin jadi memiliki jarak, dan cuman dapat untuk ditempati satu penumpang. Kemampuan penumpang dikurangi.


Disamping itu, ia pastikan bis terus dibikin bersih saat sebelum pergi, dan lakukan fogging teratur tiap sebelum dan setelah penumpang turun bis. Waktu penumpang stop untuk makan dan melaksanakan ibadah, bis akan difogging untuk pastikan kebersihannya.


Tidak lupa penyekat antar penumpang dan sopir diberi. Hand sanitizer juga ada dalam bis supaya penumpang terus dapat jaga kebersihan tangan mereka.


"Penumpang juga pilih seat dari awalnya hingga mustahil terganti dengan seat lainnya, atau akan kelebihan penumpangnya dibanding seatnya," papar Glen.


"Seluruh usaha ini masih dapat kita kerjakan, tetapi balik lagi ke kesadaran semasing penumpangnya kembali. Kita balikkan kembali ke penumpangnya," tambahnya.


Selaras dengan Glen, Budi Sumadihardja yang disebut Direktur PT Suryaputra Karunia harus juga bereksperimen supaya busnya masih laris di periode wabah. Menurut dia, sejak pemerintahan memutus supaya pariwisata tidak boleh, pengurangan yang berlangsung benar-benar berarti.


Karenanya, ia membuat dua tipe bis baru. Yaitu bis physical distancing dan bis spesial pesepeda. Disamping itu, banyaknya penumpang dikurangi.


"Bis itu umumnya di antara 45 sampai 60 seat, tetapi untuk bis physical distancing ini seatnya jadi seputar 30. Nah, disamping itu ada pula bis untuk beberapa pesepeda, di mana mereka itu dapat menyimpan sepedanya dalam bis secara aman," terang Budi.


Ia mengharap, adanya dobrakan ini, warga juga tidak takut untuk melancong. Apa lagi sesudah ketentuan PSBB diangkat.


"Keinginan saya yang pertama, tentu kita sama mengharap untuk dampak wabah ini selekasnya berakhir. Yang ke-2 ialah warga tak perlu takut untuk melancong, seandainya kita dapat menjaga diri semasing," ia akhiri.


Tentunya narasi ini jadi cerita inspiratif untuk tidak mudah menyerah ketika keadaan tersuruk. Yok, turuti cerita ini atau yang lain dalam Program Berani Berbeda, hasil kerjasama di antara SCTV, Indosiar bersama medium digital Liputan6.com dan Merdeka.com.


Program ini tampil di Stasiun Tv SCTV tiap Senin di Program Liputan6 Pagi jam 04.30 WIB, dan akan tampil di Liputan6.com dan Merdeka.com pada jam 06.00 WIB pada hari yang serupa.


Ingin ketahui narasi selengkapnya, baca dalam video berikut ya.


Yok, turuti cerita ini atau yang lain dalam Program Berani Berbeda, hasil kerjasama di antara SCTV, Indosiar bersama medium digital Liputan6.com dan Merdeka.com.


Postingan populer dari blog ini

Upon finding a Korean-language copy in the 100-copy collection, I was struck by the quality of the translation.

taking antipsychotics

What is a quantum computer?