Tak Melulu Merugikan, Resesi Ekonomi Bisa Ciptakan Peluang Baru


 Ekonomi nasional diprediksi masih tertutup awan ketidakjelasan pada tahun depan walau vaksin Covid-19 sudah diketemukan.

memenuhi gizi seimbang dengan panduan piring makan

Bukannya akan menghasilkan vaksin sendiri, pemerintahan belum bisa juga datangkan bermacam tipe vaksin yang dijanjikan datang di Indonesia sampai tahun akhir 2020.


"Tahun depannya ekonomi kita masih tertutup kabut, vaksin yang dipersiapkan pemerintahan belum ready," kata Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Grup Indonesia, Andy Nugroho ke merdeka.com, Jakarta, Senin (7/12/2020).


Belajar pada beberapa kritis yang pernah berlangsung di Indonesia, Andy memprediksi keadaan ekonomi akan sembuh sesudah tiga tahun dari periode krisis ekonomi. Walau demikian krisis yang berlangsung sekarang ini harus dapat digunakan. Karena krisis ekonomi bukan hanya bawa rugi.


"Setiap krisis sesungguhnya bawa keuntungan buat kita jika kita dapat memakainya," katanya.


Wabah Covid-19 ini juga buka beberapa macam lapangan kerja baru yang awalnya cuman tidak pernah ada awalnya. Seumpama layanan pengerjaan caption di media sosial atau basis digital untuk produk.


Disamping itu layanan pengerjaan web dan digital pemasaran tengah banyak dicari sekarang ini. Beralihnya macam usaha ke mekanisme digital buka kesempatan untuk munculkan pekerjaan lainnya.


"Jadi gunakan krisis dengan semacam itu," katanya.


Untuk pebisnis Andy merekomendasikan untuk mulai menyesuaikan dengan keadaan. Jika awalnya penjual makanan misalkan cuman menanti hadirnya konsumen setia, karena itu sekarang ini produk yang dipasarkan harus bertandang ke konsumen setia.


"Kita kunjungi mereka (konsumen) ke tangan mereka melalui media sosial, melalui HP dengan digital pemasaran atau jual melalui pasar place," katanya.


Dalam catatan Bank Dunia, berlangsung 14 krisis ekonomi global pada periode waktu 1871 sampai 2020. Saat sebelum 2020, krisis paling berat yang pernah berlangsung pada 1931. Minimal 83,8 % negara di dunia terimbas.


Tetapi, krisis global tahun 2020 pecahkan rekor yang pernah ada. Krisis karena wabah Covid-19 ini menghajar 92,9 % negara yang berada di dunia.


"Tahun 2020, krisis ini semakin lebih dalam sebab negara yang terimbas lebih dari 92,9 %," kata Staff Pakar Sektor Kenaikan Daya Saing dan Penanaman Modal, Tubuh Pengaturan Penanaman Modal (BKPM) Heldy Satrya Putera dalam Seminar-online LPPI bertema Pembiayaan dan Investasi pada Revolusi 4.0 dan Internet of Things (IOT), Jakarta, Kamis (12/11/2020).


Heldy memandang, keadaan ini sesungguhnya tidak cuma berasal dari menjalarnya virus corona ke penjuru dunia. Tapi bermacam ketidakjelasan global yang berlangsung saat sebelum timbulnya wabah Covid-19.


"Sebenarnya bukan di wabah saja tapi ada ketidakjelasan global dalam soal ekonomi awalnya," kata Heldy.


Ketidakjelasan global waktu ini dipacu oleh perang dagang di antara Amerika Serikat dan China. Kejadian Brexit atau keluarnya Kerajaan Inggris dari Uni Eropa ikut juga menyumbangkan ketidakjelasan global.


Belum juga jebloknya harga minyak dunia dan kejadian deglobaliasasi. Diantaranya, perlindunganonisme ekonomi lokal kembali lagi ramai dan penganekaragaman rantau suplai saat perang dagang ikut peran membuat ketidakjelasan global.


"Ini yang membuat keadaan sekarang ini berbeda jauh dibanding resei ekonomi awalnya," papar Heldy.


Bahkan juga secara eksklusif krisis ekonomi tahun ini jauh berbeda dengan krisis ekonomi yang pernah dirasakan Indonesia di tahun 1998. "Kita pun tidak dapat membandingkan dengan krisis ekonomi awalnya tahun 1998 karen berlainan sekali," paparnya.


Selandia Baru umumkan perkembangan ekonomi negaranya di kuartal II 2020 tumbuh munis 12%. Dalam kata lain Selandia Baru masuk jurang krisis pertamanya kali sepanjang dasawarsa paling akhir.


Postingan populer dari blog ini

Upon finding a Korean-language copy in the 100-copy collection, I was struck by the quality of the translation.

taking antipsychotics

What is a quantum computer?